Penyelidikan terkait pecahnya ban Michelin yang ditunggangi Loris Baz dalam pengujian MotoGP 2016 Malaysia masih terus dilakukan. Kali ini, terungkap pembalap asal Prancis bisa selamat dari kejadian mengerikan berkat jaket yang ia kenakan.
Baz mengalami kecelakaan parah saat melakukan pengujian di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Selasa (2/2/2016) lalu. Ketika sedang berpacu di trek lurus, ia tiba-tiba terjatuh.
Dengan kecepatan hampir 300 km/jam, Baz tergelincir yang membuat semua aktivitas di paddock terhenti akibat mendengar suara pembalap jatuh dengan hebat. Diketahui ban belakang motor pembalap berusia 23 tahun pecah sangat lebar.
Jika menilik kondisi ban yang hancur parah, mustahil Baz bisa selamat. Pertanyaannya, apa yang menyebabkan joki tim Avintia Racing bisa selamat saat jatuh dari motornya dalam kecepatan tinggi?
Dilansir GPone, Sabtu (6/2/2016), jaket yang dikenakan Baz bisa disebut jadi penyelamatnya. Jaket merek Alpinestar miliknya langsung mengeluarkan air bag (kantong udara) saat kejadian. Data yang dilansir produsen aksesoris otomotif asal Italia memerlihatkan kejadian Baz memakan waktu 8,5 detik. Sang pembalap terjatuh pada 1,9 detik setelah ban Michelin pecah. Nah, dalam rentang waktu tersebut jaket Baz mengeluarkan kantung udara dalam kecepatan tinggi.
Jaket yang dikenakannya mengeluarkan kantung udara dengan kecepatan 60 milidetik setelah Baz menghantam aspal. Akibatnya, tekanan benturan di bahu Baz bisa diredam dengan perlambatan 29,9 gram setelah diukur. Setelahnya, Baz meluncur deras di aspal Sepang dalam waktu 6,6 detik.
Insiden pecah ban Michelin itu rupanya sukses menarik perhatian Dorna untuk mengubah regulasi. Presidennya Carmelo Ezpeleta mengklaim tekanan udara pada ban akan diubah dan mulai diterapkan di pengujian Phillip Island, 17-19 Februari 2016 mendatang.