CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta mengungkapkan bahwa MotoGP wajib menggunakan sensor tekanan pada ban. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi insiden pembalap Avianti Racing, Loris Baz yang mengalami pecah ban kala mengaspal pada uji coba di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Baz harus terpelanting dari kuda besinya yang dipacu dengan kecepatan mencapai 290 kilometer per jam di lintasan lurus. Diduga, ban Michelin tipe soft compound yang digunakannya mengalami tekanan yang rendah.
Atas insiden ini Michelin selaku pemasok ban utama di MotoGP menjadi sorotan atas kecelakaan yang terjadi pada hari kedua uji coba. Sebab itu pihak Dorna melihat perlu diberlakukannya sebuah sistem sensor untuk memantau keadaan ban.
“Sistem ini akan diusulkan pada anggota MSMA di Sirkuit Phillip Island. Masalah ini harus diselesaikan dengan segera,” ungkap Ezpeleta dilansir dari Autosport, Sabtu (6/2/2016).
Para pembalap MotoGP dijadwalkan akan melakukan uji coba berikutnya di Sirkuit Philip Island, Australia, pada 17-19 Februari mendatang.