Jika Indonesia ingin menjadi tuan rumah MotoGP di tahun 2017 sampai 2019 tinggal satu langkah lagi.
Pembahasan terkait Kepres tersebut dilaksanakan pada Rabu, Diterangkan oleh Gatot S Dewa Broto sebagai Deputi V Bagian Harmonisasi serta Kemitraan Kemenpora.
“Besok malam rapat mengulas masalah Kepres, perihal finalisasi MotoGP. Tempo hari yang paling akhir perihal usaha modelnya saja. Usaha jenis telah jadi, saya yang buat kelak tinggal menunggu Kepres usai” papar Gatot S Dewa Broto.
Bila Kepres telah menyetujui penyelenggaraan MotoGP pada tahun 2017-2019 di Indonesia, maka Indonesia sebagai tuan rumah wajib mengeluarkan dana yang diberikan kepada Dorna selaku pihak penyelenggara MotoGP.
Tak kecil memang biayanya apabila dijumlahkan selama penyelenggaraan tiga tahun.
Indonesia harus mengeluarkan dana sebesar 8.415 juta euro atau jika dirupiahkan sebesar 125,4 miliar rupiah.
“Ada kewajiban untuk membayar ke Dorna. Pada tahun 2017, sebesar 7.000 euro, kemudian tahun 2018 sebesar 8.000 euro. Iyah itu memang menjadi hak mereka, istilahnya seperti event right-nya. Kemudian tahun 2019 harus membayar 8.4 juta euro” terang Gatot.
Terkait siapa yang akan memberikan dana sebesar itu kepada Dorna, hal tersebut bakal menjadi bahasan pada Kepres. “Nah, siapa yang harus membayar akan dibahas dalam Kepres.
Itu harus tertuang, tak perlu angka, tetapi istilahnya adalah kewajiban seperti itu siapa yang akan membayar.
Kemudian bagaimana mengenai tahap, hak, dan juga kewajiban dari masing-masing kementerian seperti apa. Itu saja, tak harus ada angka. Dimana pun yang namanya Kepres itu tak harus terdapat angka” jelas Gatot S Dewa Broto.
Baca juga: Woww ! Sirkuit Ini Dihapus Dari MotoGP 2016