Pro dan kontra soal penggunaan winglet (sayap) di bagian depan motor balap kembali mencuat.
Dua pebalap beda tim, Dani Pedrosa dari Repsol Honda dan Bradley Smith (Monster Yamaha Tech 3), mengungkapkan komplain pada penggunaan sayap.
Sebelumnya, penggunaan sayap dilakukan sejumlah tim di MotoGP untuk menambah sempurna aerodinamika motor mereka.
Namun, sebagian pebalap menilai itu justru membahayakan karena kemungkinan tersenggol sesama pebalap jadi semakin besar.
Pedrosa bahkan menyebut bahaya winglet itu seperti memasang pisau di motor.
Salah satu insiden kecil yang berhubungan dengan pemasangan sayap adalah ketika sayap kiri bagian depan sepeda motor Andrea Iannone diklaim mengenai pebalap Repsol, Marc Marquez di MotoGP Argentina.
"Secara pribadi, saya tidak menyukainya karena masalah keselamatan," ucap Pedrosa seperti dikutip Crash.
"Para pebalap hanya menuntut hal umum. Kami meminta Komisi Keselamatan (MotoGP) untuk mengganti bantalan pinggir sirkuit, mengganti rumput, pasir, meningkatkan keselamatan tembok, tapi kemudian kami harus menaruh semacam 'pisau' ini di motor."
Pedrosa yang baru menggunakan sayap kecil di motornya, bukan yang lebih besar atau versi ganda seperti yang digunakan Marc Marquez, menegaskan kekhawatiran akan cedera serius bagi pebalap. "Jadi, sangat tidak masuk akal, bekerja keras di satu hal dan menghancurkannya di hal lain," tutur Pedrosa.
Sementara itu, Smith mengungkapkan dampak negatif penggunaan sayap yang lebih lebar justru akan banyak terjadi ketimbang manfaatnya. "Saya rasa winglet (sayap), sedikit sekali menunjang performa pebalap, terutama di Yamaha. Saya tak yakin itu akan memberikan perbedaan 0,1 detik dalam lap," tukasnya.
"Sedangkan Ducati, saya rasa mereka lebih cerdas sedikit dan memiliki cukup waktu dalam program mereka sehingga bisa membangunnya (model sayap)," kata Smith.
"Saya percaya mereka sudah bisa membuat desain motor dengan sayap mereka, sehingga agak memberikan dampak positif di motor mereka."
Meski demikian, baginya, penggunaan sayap amat berbahaya. "Kami menyaksikan banyak tabrakan karenanya. Saya rasa isu yang paling utama adalah masalah turbulensi akibat itu (sayap)," ucap Smith.
"Faktanya, motor semakin tidak stabil di belakang motor lain dalam kecepatan 350 kilometer per jam dan bagian depan mulai goyang. Itulah persoalan yang saya hadapi."