SEPANG—Pihak penyelenggara MotoGP melakukan gebrakan pada musim 2016 ini. Mereka memutuskan untuk menyeragamkan penggunaan perangkat elektronik (ECU) untuk semua tim baik pabrikan maupun satelit.
Hasilnya memang cukup memuaskan jika dilihat dari kaca mata penonton. Maklum saja, penyeragaman ECU membuat semua tim memiliki peluang yang hampir sama sehingga juara MotoGP di setiap seri tak hanya didominasi pembalap tim unggulan.
Meski begitu, Repsol Honda mengaku masih banyak hal yang harus dievaluasi dari penggunaan ECU di MotoGP 2016. Ia menilai bahwa penggunaan ECU masih harus mengalami uji coba di seluruh sirkuit.
“Karakteristik dari ECU sangat berbeda jika dibandingkan dengan milik kami yang digunakan pada musim 2015,” ujar Shuhei Nakamoto selaku pimpinan HRC seperti diberitakan Speedweek, Selasa (1/11/2016).
“Kami terus berusaha untuk mengumpulkan data mengenai ini, tetapi harus diakui kami masih memiliki beberapa masalah di lintasan tertentu dan kami harus melakukan uji coba di sana,” tambah sosok yang juga pernah menangani Honda di Formula One tersebut.
Hasilnya memang cukup memuaskan jika dilihat dari kaca mata penonton. Maklum saja, penyeragaman ECU membuat semua tim memiliki peluang yang hampir sama sehingga juara MotoGP di setiap seri tak hanya didominasi pembalap tim unggulan.
Meski begitu, Repsol Honda mengaku masih banyak hal yang harus dievaluasi dari penggunaan ECU di MotoGP 2016. Ia menilai bahwa penggunaan ECU masih harus mengalami uji coba di seluruh sirkuit.
“Karakteristik dari ECU sangat berbeda jika dibandingkan dengan milik kami yang digunakan pada musim 2015,” ujar Shuhei Nakamoto selaku pimpinan HRC seperti diberitakan Speedweek, Selasa (1/11/2016).
“Kami terus berusaha untuk mengumpulkan data mengenai ini, tetapi harus diakui kami masih memiliki beberapa masalah di lintasan tertentu dan kami harus melakukan uji coba di sana,” tambah sosok yang juga pernah menangani Honda di Formula One tersebut.